- Home >
- Bencana Alam >
- Kebakaran di Sumsel, 10 perusahaan di Sumsel bakal diaudit
Posted by : Unknown
Rabu, 29 Oktober 2014
Diduga turut terlibat membakar lahan, 10 perusahaan di Sumsel bakal diaudit kepatuhannya dalam menjaga kelestarian wilayah konsesi. Audit langsung dilakukan REDD+ yang digelar awal November mendatang.
Deputi Bidang Operasional REDD+, Willian Sabandar mengungkapkan, audit ini dilakukan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel. Pemerintah setempat akan bertugas mengidentifikasi kawasan-kawasan yang terjadi kebakaran lahan dan hutan.
Dari data sementara, kata dia, ada sekitar 5 hingga 10 perusahaan yang diduga terlibat. Perusahaan itu berasal dari hutan tanaman industri (HTI) dan perkebunan.
"Ada 5-10 perusahaan di Sumsel akan kami audit terkait kebakaran hutan dan lahan," ungkap Willian di Palembang, Selasa (28/10).
Saat ini, kata dia, pihaknya tengah melakukan monitoring terhadap kawasan konsesi yang terjadi kebakaran. Secara umum, seluruh wilayah di provinsi itu terdapat kebakaran hutan dan lahan. Namun, pihaknya belum memiliki angka pasti jumlah luasan hutan dan hutan yang terbakar pada tahun ini.
"Titik kebakaran menyebar di Sumsel. Terbanyak di Ogan Komering Ilir. Tapi, rata-rata daerah ada juga," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kehutanan Sumsel Sigit Wibowo mengungkapkan, luas hutan dan lahan yang terbakar tahun ini terdeteksi lebih dari 10 ribu hektare. 7 ribu diantaranya lahan dan 3 ribu kawasan hutan. Hutan yang terbakar merupakan hutan produksi.
Sumber : KLIK
Deputi Bidang Operasional REDD+, Willian Sabandar mengungkapkan, audit ini dilakukan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel. Pemerintah setempat akan bertugas mengidentifikasi kawasan-kawasan yang terjadi kebakaran lahan dan hutan.
Dari data sementara, kata dia, ada sekitar 5 hingga 10 perusahaan yang diduga terlibat. Perusahaan itu berasal dari hutan tanaman industri (HTI) dan perkebunan.
"Ada 5-10 perusahaan di Sumsel akan kami audit terkait kebakaran hutan dan lahan," ungkap Willian di Palembang, Selasa (28/10).
Saat ini, kata dia, pihaknya tengah melakukan monitoring terhadap kawasan konsesi yang terjadi kebakaran. Secara umum, seluruh wilayah di provinsi itu terdapat kebakaran hutan dan lahan. Namun, pihaknya belum memiliki angka pasti jumlah luasan hutan dan hutan yang terbakar pada tahun ini.
"Titik kebakaran menyebar di Sumsel. Terbanyak di Ogan Komering Ilir. Tapi, rata-rata daerah ada juga," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kehutanan Sumsel Sigit Wibowo mengungkapkan, luas hutan dan lahan yang terbakar tahun ini terdeteksi lebih dari 10 ribu hektare. 7 ribu diantaranya lahan dan 3 ribu kawasan hutan. Hutan yang terbakar merupakan hutan produksi.
Sumber : KLIK